Qur'an dan Hadits Sebagai Pedoman Utama

Qur'an dan Hadits merupakan sumber hukum islam yang utama. Ilmu agama wajib dipelajari dan diajarkan kepada setiap orang. Anak sebagai penerus generasi islam harus kita ajari ilmu agama.

Bermain Sambil Belajar atau Belajar Sambil Bermain

Usia anak adalah usia bermain. Dalam mendidik harus berorientasi pada perkembangan anak dan kebutuhan anak. Jika kita bisa mengkondisikan hal ini anak akan merasa nyaman dalam belajar, maka tujuan kita akan tercapai.

Lingkungan yang Kondusif

Siapapun akan lebih betah untuk belajar di lingkungan yang kondusif. Dengan merawat lingkungan Kita telah berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbagai akatifitas kita.

Menggunakan Berbagai Media Edukatif dan Sumber Belajar

Media, sumber pembelajaran memanfaatkan lingkungan sekitar, nara sumber dan bahan-bahan edukatif lainnya memudahkan anak dalam belajar. Termasuk pemanfaatan Teknologi Informasi.

Mengembangkan Berbagai Kecakapan Hidup

Proses pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan berbagai kecakapan hidup agar anak dapat menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab, memiliki disiplin diri serta memperoleh keterampilan yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

Featured Video

Jumat, 25 April 2014

Mengajak Anak Kecil Puasa

Dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz; dia berkata, “Rasulullah mengutus untuk mengumumkan pada pagi hari asyura’ di wilayah kaum Anshar yang berada di sekitar kota Madinah.

من كان أصبح صائما فليتمّ صومه ومن كان أصبح مفطرا فليتمّ بقية يومه

‘Barang siapa yang pagi hari ini berpuasa, hendaklah menyelesaikannya. Barang siapa yang tidak berpuasa, hendaknya menahan (makan dan minum) sampai malam.’

Kamis, 11 April 2013

Agar Anak Kita Tidak Hobi Jajan

Anak hobi jajan?? sudah biasa, dimana-mana yang namanya anak kecil hobi jajan. kalo kita ajak si kecil belanja keluar meskipun cuma di warung dekat rumah, jari telunjuknya dah sibuk tunjuk ini itu bibir kecilnya berucap "maa minta itu". Ada penjual lewat depan rumah aja udah teriak-teriak minta dibelikan.

Bahkan malah aneh kalo melihat anak kecil kok tidak suka jajan. Ada tetangga dekat rumah punya anak tiga, tidak pernah ketiga anaknya tersebut jajan di luar. Saking penasarannya sampai-sampai ibu saya memberanikan diri bertanya, "apa bener anak ibu tidak pernah jajan?" jawabanya, "bener bu, kita selalu kasih bekal ke sekolah, kalo anak kepengen jajanan yang ada di luar, kita masak sendiri".

Sering jajan bisa menjadikan anak untuk boros. Selain itu kita tidak pernah tahu kualitas jajanan yang ada di luar, apakah makanan itu baik untuk anak kita. Kadang gara-gara makan jajanan di luar waktu sekolah, pulang-pulang badannya panas, bisa juga flu. Kalo sudah sakit kita juga yang repot, apalagi kalo sakitnya sampai menyebabkan anak tidak masuk sekolah, bisa ketinggalan pelajaran bukan.

Berdasarkan hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45% jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia. Bahaya utama berasal dari cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan minuman.

Peran orang tua

Jika ditelusuri, ternyata penyebab anak jajan boleh jadi adalah orang tua sendiri. Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa bisa begitu? Saat lahir, anak tidak mengenal kata jajan sampai ada beberapa tindakan orang tua yang akhirnya membuat anak mengenal kata itu dan menjadikannya kebiasaan.
Berikut ini, beberapa hal yang membuat anak “mengenal” jajan pada usia dini:
- Beberapa orang tua bila anak rewel akhirnya mengajak anak jajan untuk mendiamkan anak.
- Beberapa orang tua punya kebiasaan jajan yang akhirnya ditiru oleh anak.
- Orang tua sengaja mengajak anak jajan.
- Orang tua memberi jajanan yang berlebihan untuk bekal sekolah.
Jadi, sebenarnya jika keempat hal tersebut dihindari, anak tidak akan tahu tentang jajan. Ketika anak rewel, sebenarnya yang dia butuhkan adalah perhatian orang tua. Apabila anak rewel tersebut kita ajak bicara, kita dengarkan keluhannya, kita ajak bermain, kita ajak bercanda, kita ajak bercerita, anak tidak akan ingat lagi dengan jajan. Jadi, mulailah menghilangkan solusi jajan untuk mendiamkan anak sementara, tapi merusak mentalnya di masa depan menjadi anak yang konsumtif.

Bagaimana mencegahnya?

Untuk mencegah kebiasaan jajan anak, harus dimulai dari pola makan keluarga. Salah satu cara adalah membuat “kudapan tandingan” yang tidak kalah enak dari jajanan yang dapat dibeli di luar rumah.

Sebagai upaya preventif, anak harus dikenalkan pada pola makan sehat dan orangtua harus dapat dijadikan contoh atau panutan. Tidak ada gunanya melarang anak jajan kalau orangtuanya juga sering jajan dengan alasan tidak sempat memasak karena kesibukannya.

Selain itu, sebagai upaya kuratif, Abu dan Ummu harus dapat menata kegiatan makan, membuat camilan bersama dengan anak, dan memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan. Abu dan Ummu juga harus bertindak tegas terhadap kebiasaan kurang baik itu. Bertindak tegas bukan berarti harus dengan cara kekerasan membentak atau lainnya, tetapi anak dibatasi untuk jajan. kebiasaan jajan dapat mengurangi nafsu makan anak di rumah, apalagi makanan yang ia beli belum tentu bergizi dan sehat. Bahkan, meski masih balita biarkan anak menangis kalau mau minta jajan. Sampai menangis berguling-guling pun, biarkan dia. Ini sebagai pembelajaran.

Jajan boleh, asal…

Anak adalah peniru yang baik. Oleh karena itu, orang tua juga harus memperlihatkan contoh tidak jajan kepada anaknya. Apalagi sengaja mengajak anak jajan secara teratur, sehingga anak terbiasa jajan. Sebenarnya, jajan itu boleh. Tapi, ada beberapa syaratnya, yaitu :
1. Tidak untuk jadi satu kebiasaan (hanya sesekali)
2. Tidak berlebihan
3. Pilih jajanan yang sehat
Selain itu, akan lebih baik, bila konsep hemat itu tertanam pada diri anak. Ketika dia memilih jajanan untuk bekal sekolahnya, sebaiknya diberi batasan jumlah uang. Hal ini, membuat anak berpikir bahwa jumlah uang ada batasnya.
Baiklah Abu dan Ummu, sebagai penutup bersabarlah untuk konsisten dalam hal ini, karena betapa besar penghematan yang orang tua akan dapatkan karena memiliki anak yang shalih, yang tidak hobi jajan.

Sekian dari say, semoga bermanfaat. Kami menunggu komentar anda, berkaitan dengan topik agar anak kita tidak hobi jajan.

Senin, 19 Desember 2011

PR besar di akhir semester gasal TA 2011/2012

Rapot semester gasal telah dibagikan kepada para siswa SDIT Permata Insani Klaten melalui wali murid. Pihak SDIT Permata Insani Klaten memang sengaja membagikan raport siswa di hari senin 19 Desember 2011. Memang waktunya sengaja berbaeda dengan sekolah lain yang kebanyakan membagikan rapot di hari sabtu, 2 hari sebelumnya. Hal ini dilakukan agar pihak SDIT Permata Insani Klaten bertemu dengan wali murid, untuk silaturahim dan komunikasi diantara wali murid dengan pihak sekolah.

Pada hari itu pihak sekolah menyampaikan beberapa laporan kegiatan yang telah dilaksanakan pada semester gasal yang telah lalu dan rencana kegiatan untuk semester depan (semester genap). Hampir 100% wali murid hadir dalam acara tersebut. Setelah menyampaikan laporan dan rencana kegiatan dari pihak SDIT Permata Insani Klaten, tentu saja muncul berbagai tanggapan, baik saran ataupun kritik.
Kritik dan saran dari wali murid ini menjadi PR besar yang harus diselesaikan bagi kita agar lebih baik. diantaranya:
  • Agar siswa gemar membaca, maka diadakan jam membaca buku bersama kira-kira 30 menit sebelum jam 07.00 WIB (sebelum tahfidz).
  • Nilai pelajaran Matematika dan IPA (sains) bisa dibilang rendah. Sehingga perlu adanya penambahan jumlah jam pelajaran untuk mapel tersebut dan diadakan les untuk para siswa.
  • Efektifitas full day school. Kita harus bisa memanfaatkan waktu anak selama di sekolah untuk belajar semaksimal mungkin, agar mereka tidak perlu belajar lagi di rumah, karena mereka sudah kecapekan seharian di sekolah.
Inilah beberapa catatan untuk semester depan semoga kita bisa lebih baik lagi. aamiin.

Kamis, 15 Desember 2011

Alhamdulillah blog resmi telah lahir SDIT Permata Insani

Alhamdulilllah, segala puji bagi Allah atas semua nikmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, shahabat dan orang-orang yang mengikuti petunjuk Beliau.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam segala hal. Begitu pula dalam hal pendidikan, komunikasi diantara berbagai pihak baik yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung sangat diperlukan untuk perkembangan lembaga ini di masa yang akan datang. Kemajuan teknologi informasi telah memudahkan kita dalam berkomunikasi salah satunya melalui media internet.

Kami sebagai pengelola SDIT Permata Insani Klaten membuat blog yang dengan ini diharapkan akan memperlacar atau memudahkan komunikasi dengan kami. Berbagai saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami perlukan untuk kemajuan kami secara langsung ataupun kemajuan agama dan bangsa ini secara tidak langsung. Semoga Alloh memberikan hidayah kepada kita semua. aamiin.